top of page

PROFIL KITA

Drs. Dedi Rimantho, M.Si.

Halo calon generasi penerus bangsa! Kali ini kita bersama dengan Pak Dedi Rimantho atau akrab disapa dengan Pak Dedi yang merupakan salah satu guru matematika favorit di MAN 2 Kota Makassar. Beliau lahir di Toraja, 3 Januari 1968. Pak Dedi merupakan alumni

S1 di Universitas Wijaya Kusuma jurusan Pendidikan Matematika pada tahun 1986.

Kemudian menyelesaikan S2 nya di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta fakultas Mipa jurusan Matematika tahun 2007,

dan melanjutkan S3 nya di Curtin University Perth Western Australia Depth Mathematic and Science pada tahun 2009.

dedi-aus-2017-e1552919464365.jpg

Selain mengajar matematika, beliau juga memiliki beberapa karya tulis seperti :

1

Design of Low complexity Robust Broadband Beamformers with Least Squared Perfomance Criterion, Bali, Indonesia 2010

2

Frequency Invariant Beamformer Robusst Again Mismatch, Taiwan 2013

Second Order Blind Signal Separation with Optimal Step Size dimuat pada dl.acm.org 2012

3

Kami telah mewawancarai Pak Dedi sebagai tokoh “profil kita” pada buletin ini.

1. Apa alasan bapak mengambil bidang matematika dan kenapa bapak ingin menjadi guru matematika?

“Kebetulan saja dulu, kalau disuruh pilih sebenarnya saya tidak terlalu suka matematika hehe, dan saya lebih suka jadi guru seni atau bahasa.”  Tak disangka, Pak Dedi dulu kurang menyukai Matematika loh, dan cenderung ke dunia seni dan bahasa.

2. Metode apa yang Pak Dedi pakai untuk mengajar agar menghindari rasa jenuh pada siswa?

“Saya mengajar biasanya anak-anak tidak merasa bosan, karena saya mengajar dengan banyak cerita tentang masalah apa saja.”  Nah, metode ini Pak Dedi terapkan di kelas saat beliau mengajar, beliau banyak bercerita ke siswa-siswi untuk menghindari rasa jenuh seperti karakter pendidikan, kepahlawanan, sampai ke masalah sains.

3. Bagaimana cara bapak mengatasi siswa yang ingin pintar matematika akan tetapi passion mereka di sastra atau seni?

“Saya termasuk orang yang beranggapan bahwa tidak semua anak harus pintar matematika, tapi mereka harus bisa, siswa tidak suka matematika itu banyak faktornya, tapi kalau siswa suka matematika terutama cara guru mengajar maka biasanya sedikit demi sedikit mereka akan berubah.''  Nah, siapa nih yang merasa tidak bisa matematika? Tenang saja Pak Dedi bilang jika siswa itu tidak harus pintar matematika, yang penting siswa bisa memahami soal-soal matematika dengan cara siswa harus memperhatikan guru jika menerangkan. Jika kamu berfikir bahwa passion kamu ada di seni dan kamu memutuskan untuk tidak mempelajari matematika, eitss..kamu salah, seni juga ada matematikanya loh, jadi kamu harus menyeimbangkan antara passion kamu dengan pengetahuan, alhasil kamu dapat ilmu dan pengalaman juga!

4. Tips dari Pak Dedi bagaimana cara menekuni bidang yang semula bukan minat atau bakat pada diri kita?

“Sesuatu itu akan disukai kalau kita tau apa manfaat dari hal tersebut, dasari bahwa semua yang dilakukan itu bernilai ibadah, senantiasa istiqamah dan nikmati.”  Nah, itulah tips dari Pak Dedi yang dulunya menyukai seni kemudian mengambil jurusan matematika, karena beliau tau bahwa yang ia lakukan itu memiliki manfaat pada diri sendiri maupun orang lain, beliau percaya bahwa setiap yang ia lakukan selalu bernilai ibadah dan beliau menikmati apa yang telah diberikan Allah untuk jalan hidupnya yaitu menjadi guru matematika.

Apa yang spesial di dalam rubrik ini?

Cerdas Tak Selalu Jago Matematika.

PUNYA KARYA?

ATAU INGIN MEMBERIKAN SARAN MENGENAI WEB BULETIN INI?

YUK, HUBUNGI KAMI :

bottom of page